Sebagai bagian dari program pembiasaan peduli lingkungan dan pembelajaran kontekstual, sekolah menyelenggarakan kegiatan penanaman Aloe Vera bersama seluruh peserta didik. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga sebagai sarana edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam serta mengenal manfaat tanaman herbal dalam kehidupan sehari-hari.
Aloe Vera atau lidah buaya dipilih karena merupakan tanaman yang mudah ditanam, memiliki daya tahan tinggi, serta kaya manfaat. Selain berfungsi sebagai tanaman penghijau, aloe vera juga dikenal sebagai tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan kulit, pencernaan, hingga bahan dasar produk kecantikan. Dengan menanam aloe vera di lingkungan sekolah, peserta didik diharapkan semakin peka terhadap kekayaan hayati yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini diawali dengan penjelasan guru mengenai teknik dasar menanam dan merawat aloe vera, dilanjutkan dengan praktik langsung menanam bibit ke dalam pot maupun lahan terbuka yang telah disiapkan. Siswa dibagi dalam kelompok kecil agar semua terlibat aktif mulai dari menyiapkan media tanam, melakukan penanaman, menyiram, hingga menata tanaman di sudut-sudut hijau sekolah.
Selain melatih keterampilan bercocok tanam, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan. Tanaman yang sudah ditanam nantinya akan dirawat secara bergilir oleh siswa, sehingga tumbuh rasa memiliki dan kebersamaan dalam menjaga hasil kerja mereka.
Melalui kegiatan penanaman aloe vera ini, sekolah berharap dapat menciptakan suasana belajar yang lebih hijau, sehat, dan inspiratif. Lebih dari itu, peserta didik juga memperoleh pengalaman nyata bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab orang lain, tetapi bisa dimulai dari diri sendiri dengan langkah kecil yang berdampak besar.